bisnis internet
Powered by Blogger.
RSS

Pages

Showing posts with label pembelajaran. Show all posts
Showing posts with label pembelajaran. Show all posts

Materi Penunjang Program BERMUTU

A. BUKU MERUPAKAN SUMBER ILMU PENGETAHUAN

Sumber ilmu pengetahuan yang terbanyak berupa dokumen tertulis (buku). Buku merupakan jendela dunia, hanya orang yang senang membaca yang mengetahui banyak informasi yang terjadi di permukaan bumi. Semakin banyak membaca semakin banyak informasi yang diperoleh.

Permasalahannya adalah membaca merupakan kegiatan yang sulit dilakukan dan membosankan, banyak orang suka membaca tetapi sulit memahami isi bacaan. Banyak orang yang sudah melakukan kegiatan membaca tetapi tidak memahami kebenaran informasi yang dibaca, karena tidak mengetahui teknik membaca yang efektif. Di sisi lain informasi yang ada di buku perlu dikritisi, karena buku karya segelintir orang yang memiliki keterbatasan. Sangat mungkin informasinya tidak lengkap, keliru, atau bahkan salah. Oleh karena itu, diperlukan teknik membaca secara kritis.

B. PROBLEMATIKA ANAK DIDIK DI INDONESIA

Keterampilan membaca kebanyakan orang Indonesia sangat rendah, termasuk di dalamnya anak didik kita. The Mainstreaming Good Practices in Basic Education (MGP-BE), telah melakukan performance assesment terhadap siswa SD/MI dan SMP/MTs di 12 Kabupaten dalam 6 Propinsi, dan hasilnya sangat memprihatinkan dunia pendidikan di Indonesia. Jenis tes tersebut meliputi: kemampuan membaca, Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA untuk siswa SD/MI. Tes Kemampuan Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris untuk siswa SMP/MTs.

Untuk mengetahui betapa lemahnya kemampuan membaca dan menulis siswa-siswi kita dapat dilihat sebagian hasil tes tersebut sebagai berikut.
1. Kepada Anak SD/MI Kelas Awal dilakukan dua kali tes membaca, skor rerata kemampuan membaca (tes-1 : 56,4%, tes-2 : 19,9%)
2. Kepada Anak SD/MI Kelas Tinggi dilakukan tes kemampuan membaca Bahasa Indonesia dan tes menulis dalam Bahasa Indonesia, skor rerata kemampuan membaca Bahasa Indonesia : 35,7% sedangkan skor menulis dalam Bahasa Indonesia : 38,9%
3. Kepada Anak SMP/MTs, setelah dilakukan tes kemampuan membaca Bahasa Indonesia dan tes menulis dalam Bahasa Indonesia diperoleh skor rerata kemampuan membaca Bahasa Indonesia : 58,7%, dan skor menulis dalam Bahasa Indonesia : 46,6%

Kondisi tersebut menggambarkan betapa keterampilan membaca dan menulis anak-anak didik kita memprihatinkan. Lebih-lebih terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang notabene sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan.

Kalau dikaji lebih jauh, kondisi tersebut terjadi pada tingkatan membaca yang paling rendah, karena hanya membaca untuk memahami dan memaknai isi bacaan, belum sampai pada tingkatan membaca yang lebih tinggi yaitu “membaca kritis” untuk memahami, memaknai, mengetahui kebenaran, dan kelengkapan informasi yang terkandung pada suatu bacaan. Gambaran tersebut akan lebih mengerikan apabila terjadi pada guru-guru kita. Oleh karena itu, menjadi sangat penting dan mendesak, diberikan pelatihan khusus tentang teknik membaca kritis, agar guru Indonesia mampu melakukan membaca secara kritis, dan pada gilirannya menularkan kepada anak didiknya.

C. MEMBACA SECARA KRITIS

Langkah berikut ini dapat dilakukan, apabila akan melakukan kegiatan membaca secara kritis.
1. Cara memahami isi bacaan secara cepat adalah dengan menganalisis pokok pikiran setiap alinea/paragraf. Secara umum setiap alinea/paragraf memiliki pikiran utama sebagai pokok bahasan dalam alinea tersebut. Apabila pembaca dapat mengenali pikiran utama dari alinea yang dibaca, maka pada hakekatnya sudah dapat memahami maksud bacaan. Untuk Bahasa Indonesia, pikiran utama biasanya terdapat pada awal atau akhir alinea.
2. Menangkap makna pesan yang terkandung dalam bacaan. Makna pesan adalah inti dari informasi yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Caranya adalah dengan mengenali kata-kata operasional (sering disebut dengan ”predikat” pada pola kalimat SPO – Subyek Predikat Obyek) pada pikiran utama. Contoh: apabila Saudara memiliki sebuah pikiran utama dari sebuah alinea: ”Peningkatan profesionalisme guru”, maka dapat dijelaskan bahwa kata operasionalnya adalah ”Peningkatan”, karena:
a. kata profesionalisme dan guru merupakan kata yang akan dikenai dengan kegiatan peningkatan,
b. bukan kata peningkatan yang akan dikenai dengan kegiatan profesionalisme,
c. atau kata peningkatan akan dikenai dengan kegiatan guru.
3. Meyakini atau menyangkal kebenaran isi bacaan, merupakan langkah yang paling sulit dari membaca kritis, karena pembaca harus memiliki kemampuan menjustifikasi. Untuk melakukan kegiatan tersebut pembaca harus mempunyai banyak informasi pendukung, mengetahui teknik-teknik mengutip tulisan, dapat melakukan logika universal, dan validasi informasi.
4. Sangat mungkin informasi yang diperoleh benar adanya, akan tetapi kurang lengkap. Terhadap informasi seperti ini pembaca harus mencoba mencari informasi kelengkapannya. Seandainya ternyata tidak ditemukan, maka sebaiknya tidak digunakan.
5. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencari kelengkapan informasi adalah dengan melacak sumber asli (primer).


D. VALIDASI KEBENARAN INFORMASI DALAM SUMBER BELAJAR

Cara melakukan validasi kebenaran informasi yang terdapat dalam sumber belajar, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Dari mana daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber tulisan? Apakah sumber primer (hasil penelitian atau jurnal penelitian) atau sumber sekunder (buku, majalah, surat kabar). Utamakan yang menggunakan sumber primer.
2. Mengenali kredibilitas perawinya (siapa yang melakukan kutipan, dan bagaimana cara melakukan kutipan, apakah sudah menggunakan kaidah mengutip yang benar?)
3. Apabila sebuah tulisan menggunakan buku-buku sebagai sumber pustaka, pastikan bahwa yang digunakan adalah pustaka terkini (5 tahun terakhir).
4. Hindari menggunakan tulisan yang hanya memuat pendapat-pendapat dari penulis yang tidak kredibel.
5. Hindari menggunakan tulisan yang hanya mendasarkan pada opini publik.
6. Kurangi menggunakan tulisan-tulisan yang informasinya bersumber dari koran dan majalah.
7. Apa maksud penulis menulis wacana tersebut?
8. Siapa kelompok pembaca yang dituju?
9. Apakah tujuan dalam wacana tulis ini tertera secara jelas/eksplisit?
10. Dapatkah informasi tersebut diaplikasikan pada kehidupan nyata?
11. Atas dasar apa sumber belajar ini dapat dipercaya?
12. Apakah sajian informasi yang ada tertulis secara jelas, runtut dan berkesinambungan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAHAN BELAJAR MANDIRI GENERIK PTK

Perlu tidaknya penelitian tindakan kelas dilakukan ditentukan oleh ada tidaknya masalah pembelajaran yang ditemukan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun hampir dapat dipastikan bahwa tidak akan pernah ditemukan kelas dengan pembelajaran yang sempurna dari semua aspek terkait, seperti kurikulum, materi ajar, strategi, sarana/media, dan sebagainya. Oleh karena itu, langkah pertama yang dapat dilakukan guru dalam PTK adalah menemukan atau mengidentifikasi masalah. Untuk dapat mengidentifikasi masalah guru peserta harus mengumpulkan hasil observasi pembelajaran atau mengingat kembali berbagai persoalan yang pernah muncul atau dialami guru selama menjalankan tugas pengajaran.


Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini disiapkan untuk para pemandu kegiatan KKG/MGMP dalam Program BERMUTU. Sebagaimana dijelaskan pada BBM Generik 1, bahwa PTK yang dilakukan dalam Program BERMUTU dimaksudkan sebagai sarana bagi guru peserta untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelasnya, dan bukan dimaksudkan sebagai sebuah penelitian untuk para ahli pendidikan. Artinya, PTK lebih diterapkan sebagai prosedur praktis dalam memperbaiki pembelajaran secara terus-menerus, yang diharapkan dapat dilakukan oleh berbagai kalangan, bahkan oleh guru peserta di daerah yang terpencil dengan segala keterbatasannya. Oleh sebab itu, setiap penjelasan tentang teknik pelaksanaan tahapan PTK disusun secara sederhana dan praktis.
Kedudukan dan Pentingnya Topik Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari PTK atau merupakan bagian dari tahap perencanaan (plan). Perlu-tidaknya PTK dilakukan ditentukan oleh ada- tidaknya masalah pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, para guru peserta harus dapat menemukan masalah melalui latihan dengan teknik-teknik sederhana dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran.
Ruang Lingkup Kegiatan
Materi identifikasi masalah dalam pembelajaran akan disajikan dalam satu kali pertemuan KKG/MGMP (setara dengan 4 x 50 menit). Maksud dari penyajian secara generik adalah untuk mulai mengenalkan tahapan PTK sekali gus peserta berlatih untuk melakukannya secara praktis dan mudah dalam mengidentifikasi masalah.
Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan 2 ini meliputi:
a. Penjelasan dan diskusi tentang: cara-cara mengidentifikasi masalah pembelajaran, pemilihan masalah yang akan di PTK-kan, menganalisis masalah pembelajaran tersebut, serta perumusan kalimat rumusan masalah.
b. Berlatih mengidentifikasi masalah, memilih salah satu masalah yang akan di PTK-kan, menganalisis masalah tersebut, serta merumuskannya dalam bentuk kalimat rumusan masalah.
c. Melaksanakan diskusi kelas dari hasil kegiatan b.
d. Pada akhir kegiatan, setiap guru peserta menuliskan kembali identifikasi masalah, memilih masalah yang akan di PTK-kan, menganalisis masalah tersebut, dan menuliskan kalimat rumusan masalah.
e. Selain itu pada tahap ini akan dijelaskan dan dilatihkan kemampuan membaca atau menganalisis bacaan secara kritis untuk mengasah kepekaan guru peserta dalam menangkap isi bacaan/artikel ilmiah.
f. Pemberian tugas terstuktur dan tugas mandiri untuk setiap guru peserta.

Adakah guru yang tidak mempunyai masalah di kelas?
Rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan guru.

Apa itu masalah?
 Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah pembelajaran/pendidikan adalah harapan tentang kondisi pembelajaran yang berkualitas dengan mutu pembelajaran yang ada saat ini.
 Masalah adalah situasi yang tidak memuaskan/ganjalan pikiran dan perasaan yang mendorong peneliti untuk mencari solusi.
 Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabnya melalui penelitian.

Bagaimana cara dapat menemukan masalah dalam pembelajaran?
identifikasi masalah dapat dilakukan dengan cara merenungkan kembali atau melakukan refleksi setelah pembelajaran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

contoh tenses

Di sini saya akan mencoba untuk menjelaskan beberapa tensis yang biasa di gunakan dalam pelajaran bahasa Inggris. Maaf jika artikel ini kurang lengkap karena saya merupakan asli orang Indonesia  dan saya juga masih dalam tahap belajar  he he……
Ya sudah kita mulai saja ya!!!

1. Simple presentense


Simple presentense biasa di gunakan untuk menerangkan suatu kebiasaan
Contoh : I get up at five o’clock everyday. (saya biasa bangun jam lima setiap hari)
Juga menerangkan fakta yang sudah umum
Contoh : the sun sets in the west. (matahari tnggelam di sebelah barat)
Dan juga menerangkan rencana yang akan datang yang sudah biasa di lakukan.
Contoh : she arrives here tomorrow.(dia akan tiba di sini besok)

Pola

Jenis kalimat Pola Kalimat Contoh
+  S(they, we, I, you)+V1(katakerja ke-1) I read a book
S(she, he, it)+V1+e/es She reads a book
-  S(they, we, I, you)+do not+V1 I don’t read a book
S(she, he, it)+does not+V1 She doesn’t read a book
?  Do+ Do+ S(they, we, I, you)+V1 ? Do you read a book?
Does+ S(she, he, it)+V1 ? Does she read a book?
Question word(kata Tanya) What
Where
Why
When
How Do+ S(they, we, I, you)+V1? What do you drink?

Dose+S(she, he, it)+V1?
What dose he drink?
Who
V1? Who drink a cup of coffee?

V1+s/es? Who drinks a cup of coffee?




2.Simple Past tense

Simple Past tense menceritakan tentang kejadian yang di mulai dan berakhir di masa lalu(sudah terlewatkan) biasanya di lengkapi dengan kata lampau seperti yesterday, last week, month ago, dll


Jenis kalimat Pola Kalimat Contoh
+  S+V2+... Mira bought a book yesterday
-  S+did not+V1+... Mira didn’t buy a book yesterday
?  Did+S+V1...? Did mira buy a book yesterday?
Question word(kata Tanya) What
Where
Why
When
How +did+S+V1+...? What did mira buy yesterday?
Why did mira buy a book yesterday?
When did mira buy a book yesterday?
Where did mira buy a book yesterday?
How did mira buy a book yesterday?
Who+V2...? Who bought a book testerday?


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CONTOH KALIMAT NOUN PHARASE

Salah satu kesulitan siswa yang sering saya jumpai saat belajar Bahasa Inggris  adalah how to make a sentence in correct order atau menulis kalimat dalam urutan yang tepat tiap kata. Ya, mereka sering sekali menempatkan  kata-kata dalam suatu kalimat dengan tidak tepat. Kata yang mestinya ada di depan Ia taruh di belakang, yang mestinya di tengah malah ditaruh di depan, dsb.
Memang, dalam Bahasa Inggris ada unsur bahasa yang di tulis berbalikan dengan apabila kita tulis dalam Bahasa Indonesia. Unsur atau lebih tepatnya kelas kata yang ditulis berbalikan dengan bahasa kita tersebut adalah Frase Kata Benda, hanya frase kata benda. Atau dalam Bahasa Inggrisnya Noun Phrase
Trus, apa itu Frase Kata Benda?.
Singkat kata, Frase Kata Benda (disingkat FKB aja ya) adalah kata benda yang mempunyai kata keterangan dimana kata keterangan ini berfungsi menerangkan sifat, posisi, kedudukan, atau apalah dari kata benda tersebut. Gimana, sulit dicerna?.
Ok. Kita coba langsung ke contoh. Saya yakin dengan contoh kalian akan sangat mudah memahaminya. Ambil satu contoh kata benda misalnya TAS. Itu tuh, benda yang kalian gunakan untuk menaruh buku. Kata "tas" adalah kata benda. Bila kita tambahkan kata "baru" maka akan menjadi "tas baru". Nah kata "tas baru" inilah yang dinamakan FKB. Ok, sudah jelas bukan?. Coba sekarang ada berapa FKB di dunia ini?. Waduh...! nevermind. Pertanyaan gila tuh!.
FKB minimal terdiri dari dua kata. Salah satunya pasti kata benda yang menjadi kata utama, sementara yang lain sebagai kata keterangannya. Kata keterangan ini bisa satu, dua, tiga, atau lebih. Contohnya: tas kulit baru, tas kulit baru yang bagus, tas kulit baru bagus dan mahal, dst.
Dalam Bahasa Indonesia, penulisan FKB dimulai dengan kata benda utamanya kemudian diikuti kata-kata yang menjadi keterangannya. Hal ini dikenal dengan istilah DM (Diterangkan Menerangkan). Pada FKB "tas baru" kata "tas" berkedudukan sebagai kata yang "diterangkan" sementara kata "baru" berfungsi "menerangkan". Gimana dengan FKB "tas kulit baru bagus dan mahal"?. Tetap saja rumusnya, "tas" sebagai D-nya sementara "kulit baru bagus dan mahal" sebagai M-nya. Semakin jelas kan?.
Dalam Bahasa Inggris penulisan FKB atau noun phrase dibalik jadi MD. Sehingga, bila "tas" = bag dan "baru" = new, maka "tas baru" diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris menjadi  "new bag" bukan "bag new" hehehe.
Nah, yang saya tidak tahu adalah bagaimana penulisan yang bener sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Apakah "tas kulit baru bagus dan mahal" ataukah "tas kulit bagus mahal dan baru" atau mungkin "tas kulit mahal baru dan bagus"? Yah maklumlah bukan guru Bahasa Indonesia. Tapi nih, untuk Bahasa Inggris saya punya rumusnya. Yaitu tentang kata keterangan mana yang mesti di dahulukan dan  mana yang mesti di belakangkan, . Kalau kata benda utamanya tetep paling belakang. Ok langsung disimak rumusnya. Ini sangat penting!. Kalo perlu tulis di dinding kamar biar gak lupa.
Urutan penulisan Noun Phrase dalam Bahasa Inggris mengikuti aturan seperti berikut:
1. Determiner, isinya a / an (sebuah) atau bisa juga the
2. Opinion, opini orang ttg benda utama. (mis. handsome, beautiful, cute, dll.)
3. Size, ukuran dong (mis. small. large, big, huge, dll)
4. Age, umur, jaman, pokonya yang berhubungan dengan waktu (mis. old, modern, dll)
5. Temperature, dah tau kan?
6. Shape, bentuk, penampakan, dll
7. Colour, gampang gak perlu dibahas
8. Original, maksudnya adalah asal benda utama (berasal). Terdiri dari dua;
     a. Country / City, asal tempat (negara/kota)
     b. Material, asal bahan (besi, emas, kain, dll)
9. Purpose, berhubungan dengan tujuan dari benda utama.
10. Noun, nah yang terakhir ini adalah kata benda utama.
Sekarang sebuah contoh noun phrase lengkap sesuai dengan 10 urutan di atas 
bendanya adalah Car atau mobil
A cute small modern cool round red Germany metallic racing car
hehehe.... coba artikan!
A=1, cute=2, small=3, modern=4, cool=5, round=6, red=7, Germany=8a, metallic=8b, racing=9, car=10.
Contoh lain yang lebih pendek:
  • Alex is a smart tall white boy (a=1, smart=2, tall=3, white=7, boy=10)
  • It's a beautiful red car (a=1, beautiful=2, red=7, car=10)
  • Mr. Aldy has just bought an expensive large house (an=1, expensive=2, large=3, house=10)
SUBJECT,Verb,object,complement kelas 3 smp
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya, subjek menjawab pertanyaan apa dan siapa.
Subjek menunjukan aksi/perbuatan dari kalimat, itu bisa berupa kata benda (noun), kata benda berfrase (noun phrase), atau kata benda berkalusa (noun phrase), ahli tata bahasa membaginya kedalam tiga macam subjek :
· Complete Subject, complete subject kata kerja benda berklausa seluruhnya termasuk kedalam kata benda berklausa, biasanya semuanya sebelum kata kerja (verb)
e.g. –“the dusty, old vas in the garden haven’t been cleaned in years”
· Simple Subject, simple subject, kata benda dan kata ganti utama dalam sebuah kalimat
e.g.-“Vas”
· Coumpound Subject, Coumpound subject, mengandung dua buah subjek atau lebih yang disambungkan oleh suatu kata sambung
e.g.-“the brave hero and the skinny villain, lived in the same village”
Verb
Verbs merupakan tingkatan kata yang digunakan untuk menunjukan perbuatan dari suatu aksi(do, throw, run), eksistensi (be), kepemilikan(have), atau keadaan(know, hate) dari subjek. Secara singkat verbs menunjukan perbuatan yang dilakukan oleh sesuatu atau seseorang.
Ciri kata kerja (verb)
· Jawaban atas pertanyaan why dan how
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan Why atau how adalah predikat kalimat. Pertanyaan how suppose to be atau what can it be dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi).
· Dapat diingkarkan
Predikat mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata not. Bentuk pengingkaran not ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva.
· Dapat disertai dengan modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti may, can, shall, dan will. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva.
Object
Sebuah objek dalam dalam sebuah kalimat, berperan sebagai sesuatu atau seseorang yang dikenai perbuatan oleh objek utama, sebaga contoh dalam kalimat berikut
e.g. “Edi threw the ball”,”ball” merupakan sebuah objek, “Edi” merupakan Subjek, atau “pelaku”, sedangkan bola adalah aksi yang dilakukan Subjek
Objek dibagi dalam tiga kelas :
- Direct Object (Objek langsung),-“I read a book” (apa yang saya baca ? sebuah buku)
- Indirect Object (Objek tidak langsung) -“ I read a book for a test next week” (untuk apa saya memca buku ? untuk tes minggu depan)
- Prepositional Object(kata depan objek)-“I read on the chair”(dimana saya membaca ? diatas kursi)
Objek langsung menjawab pertanyaan what. Sedangkan objek tidak langsung menjawab pertanyaan “for Whom ?”, dalam berbagai bahasa termasuk Jerman, Latin dan Arab klasik, objek dapat merubah bentuknya untuk menunjukan objek apakah dia (dalam kasus mereka), Tetapi hal ini tidak berlaku dalam bahasa inggris karena ada beberapa kata ganti dalam bahasa inggris yang terpisah dari bentuk subjek dan objeknya.
Adverbs
Adverb (keterangan) merupakan dari suatu kalimat yang digunakan untuk menjelaskan kata kerja, dengan tambahan Adverb digunakan juga untuk menjelaskan noun, adjectives, other Adverbs, dan beberapa bentuk kalimat . Adverb secara umum digunakan untuk menjelaskan seluk beluk dari sebuah “penjelasan” dengan menerangkan waktu, tempat maupun keadaan subjek, berikut ciri lain dari sebuah Adverbs
¨ Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
¨ Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan predikat.
e.g. :
· The flower Bloom smoothly
· I came to her house last week
· He punched the sandbag hardly
Complements
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
1. Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
2. Menempati posisi di belakang predikat.
3. Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif.
Beberapa contoh dari Complements :
- The house was burned, (Subject complements)
- She was very sad to heard that news (Adjective Complements)
- I painted my room purple (Objects complements)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS