bisnis internet
Powered by Blogger.
RSS

Pages

join with us

Review NegeriAds.Com - Bukan Scam



Dear teman-teman semua,.. Pada posting kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah kabar gembira untuk Anda semua. Kabar gembiranya adalah: telah diluncurkan sebuah jaringan PPC baru, bernama NegeriAds.Com.

PPC Ads Network lagi? Betul sekali. Tapi tentu, jaringan baru ini tidak akan seperti yang lainnya. Jaringan PPC ini akan lebih user friendly, responsif dan tentunya juga lebih membawa untung untuk semua pihak.

Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi advertiser, untuk menyebarkan iklan tentang produk-produk Anda, atau produk-produk yang Anda affiliasikan, bisa mulai mencoba untuk mengiklankannya di jaringan NegeriAds.Com.

Cost per Click (CPC) sangat murah, hanya mulai Rp 400 / klik / iklan. Dan dengan dilindungi oleh sistem Anti Fraud (1 klik / IP / hari), Anda bisa lebih tenang dan yakin bahwa setiap sen uang yang Anda keluarkan tidak sia-sia.

Bagi para affiliate dan reseller, Anda bisa menjadikan jaringan NegeriAds.Com pilihan alternatif (atau bahkan pilihan utama) untuk beriklan. Bagi para product owner, Anda pun bisa melakukan hal serupa plus merekomendasikan jaringan baru ini kepada para affiliate dan reseller Anda (karena persaingan di jaringan PPC lain sudah ketat).

Untuk mereka yang ingin menjadikan blog / website yang sudah dimiliki sebagai sebuah mesin uang, segeralah bergabung menjadi publisher NegeriAds.Com, dan mulai jaring komisi dari klak-klik pengunjung pada blog / website Anda. Pendaftaran publisher 100% GRATIS.

NegeriAds.Com memberikan sharing profit yang adil, 50%-50% antara network owner dan para publisher. Untuk jenis dan ukuran iklan, disediakan berbagai ukuran iklan berbasis text dan gambar dengan standard tampilan yang sesuai dengan ukuran IAB.

Minimum payout hanya Rp 25.000 dan dibayar dalam waktu 7-14 hari setelah request komisi dilakukan. Ini jauh lebih baik daripada banyak jaringan PPC lainnya yang baru melakukan pembayaran setelah 30 atau bahkan 40 hari setelah payout diminta... mana mau nunggu lama-lama kan?

Kesimpulannya, NegeriAds adalah tempat yang tepat bila Anda ingin menjadi seorang Advertoser atau Publisher untuk market Indonesia. Jadi untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang NegeriAds.Com dan ingin mendaftar (sebagai Advertiser atupun Publisher), silakan segera datang ke:

•••> http://negeriads.com/index.php?r=11148

Selamat mencoba menjadi publisher NegeriAds.

Salam sukses untuk Anda!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Materi Penunjang Program BERMUTU

A. BUKU MERUPAKAN SUMBER ILMU PENGETAHUAN

Sumber ilmu pengetahuan yang terbanyak berupa dokumen tertulis (buku). Buku merupakan jendela dunia, hanya orang yang senang membaca yang mengetahui banyak informasi yang terjadi di permukaan bumi. Semakin banyak membaca semakin banyak informasi yang diperoleh.

Permasalahannya adalah membaca merupakan kegiatan yang sulit dilakukan dan membosankan, banyak orang suka membaca tetapi sulit memahami isi bacaan. Banyak orang yang sudah melakukan kegiatan membaca tetapi tidak memahami kebenaran informasi yang dibaca, karena tidak mengetahui teknik membaca yang efektif. Di sisi lain informasi yang ada di buku perlu dikritisi, karena buku karya segelintir orang yang memiliki keterbatasan. Sangat mungkin informasinya tidak lengkap, keliru, atau bahkan salah. Oleh karena itu, diperlukan teknik membaca secara kritis.

B. PROBLEMATIKA ANAK DIDIK DI INDONESIA

Keterampilan membaca kebanyakan orang Indonesia sangat rendah, termasuk di dalamnya anak didik kita. The Mainstreaming Good Practices in Basic Education (MGP-BE), telah melakukan performance assesment terhadap siswa SD/MI dan SMP/MTs di 12 Kabupaten dalam 6 Propinsi, dan hasilnya sangat memprihatinkan dunia pendidikan di Indonesia. Jenis tes tersebut meliputi: kemampuan membaca, Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA untuk siswa SD/MI. Tes Kemampuan Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris untuk siswa SMP/MTs.

Untuk mengetahui betapa lemahnya kemampuan membaca dan menulis siswa-siswi kita dapat dilihat sebagian hasil tes tersebut sebagai berikut.
1. Kepada Anak SD/MI Kelas Awal dilakukan dua kali tes membaca, skor rerata kemampuan membaca (tes-1 : 56,4%, tes-2 : 19,9%)
2. Kepada Anak SD/MI Kelas Tinggi dilakukan tes kemampuan membaca Bahasa Indonesia dan tes menulis dalam Bahasa Indonesia, skor rerata kemampuan membaca Bahasa Indonesia : 35,7% sedangkan skor menulis dalam Bahasa Indonesia : 38,9%
3. Kepada Anak SMP/MTs, setelah dilakukan tes kemampuan membaca Bahasa Indonesia dan tes menulis dalam Bahasa Indonesia diperoleh skor rerata kemampuan membaca Bahasa Indonesia : 58,7%, dan skor menulis dalam Bahasa Indonesia : 46,6%

Kondisi tersebut menggambarkan betapa keterampilan membaca dan menulis anak-anak didik kita memprihatinkan. Lebih-lebih terjadi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang notabene sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan.

Kalau dikaji lebih jauh, kondisi tersebut terjadi pada tingkatan membaca yang paling rendah, karena hanya membaca untuk memahami dan memaknai isi bacaan, belum sampai pada tingkatan membaca yang lebih tinggi yaitu “membaca kritis” untuk memahami, memaknai, mengetahui kebenaran, dan kelengkapan informasi yang terkandung pada suatu bacaan. Gambaran tersebut akan lebih mengerikan apabila terjadi pada guru-guru kita. Oleh karena itu, menjadi sangat penting dan mendesak, diberikan pelatihan khusus tentang teknik membaca kritis, agar guru Indonesia mampu melakukan membaca secara kritis, dan pada gilirannya menularkan kepada anak didiknya.

C. MEMBACA SECARA KRITIS

Langkah berikut ini dapat dilakukan, apabila akan melakukan kegiatan membaca secara kritis.
1. Cara memahami isi bacaan secara cepat adalah dengan menganalisis pokok pikiran setiap alinea/paragraf. Secara umum setiap alinea/paragraf memiliki pikiran utama sebagai pokok bahasan dalam alinea tersebut. Apabila pembaca dapat mengenali pikiran utama dari alinea yang dibaca, maka pada hakekatnya sudah dapat memahami maksud bacaan. Untuk Bahasa Indonesia, pikiran utama biasanya terdapat pada awal atau akhir alinea.
2. Menangkap makna pesan yang terkandung dalam bacaan. Makna pesan adalah inti dari informasi yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Caranya adalah dengan mengenali kata-kata operasional (sering disebut dengan ”predikat” pada pola kalimat SPO – Subyek Predikat Obyek) pada pikiran utama. Contoh: apabila Saudara memiliki sebuah pikiran utama dari sebuah alinea: ”Peningkatan profesionalisme guru”, maka dapat dijelaskan bahwa kata operasionalnya adalah ”Peningkatan”, karena:
a. kata profesionalisme dan guru merupakan kata yang akan dikenai dengan kegiatan peningkatan,
b. bukan kata peningkatan yang akan dikenai dengan kegiatan profesionalisme,
c. atau kata peningkatan akan dikenai dengan kegiatan guru.
3. Meyakini atau menyangkal kebenaran isi bacaan, merupakan langkah yang paling sulit dari membaca kritis, karena pembaca harus memiliki kemampuan menjustifikasi. Untuk melakukan kegiatan tersebut pembaca harus mempunyai banyak informasi pendukung, mengetahui teknik-teknik mengutip tulisan, dapat melakukan logika universal, dan validasi informasi.
4. Sangat mungkin informasi yang diperoleh benar adanya, akan tetapi kurang lengkap. Terhadap informasi seperti ini pembaca harus mencoba mencari informasi kelengkapannya. Seandainya ternyata tidak ditemukan, maka sebaiknya tidak digunakan.
5. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencari kelengkapan informasi adalah dengan melacak sumber asli (primer).


D. VALIDASI KEBENARAN INFORMASI DALAM SUMBER BELAJAR

Cara melakukan validasi kebenaran informasi yang terdapat dalam sumber belajar, dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Dari mana daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber tulisan? Apakah sumber primer (hasil penelitian atau jurnal penelitian) atau sumber sekunder (buku, majalah, surat kabar). Utamakan yang menggunakan sumber primer.
2. Mengenali kredibilitas perawinya (siapa yang melakukan kutipan, dan bagaimana cara melakukan kutipan, apakah sudah menggunakan kaidah mengutip yang benar?)
3. Apabila sebuah tulisan menggunakan buku-buku sebagai sumber pustaka, pastikan bahwa yang digunakan adalah pustaka terkini (5 tahun terakhir).
4. Hindari menggunakan tulisan yang hanya memuat pendapat-pendapat dari penulis yang tidak kredibel.
5. Hindari menggunakan tulisan yang hanya mendasarkan pada opini publik.
6. Kurangi menggunakan tulisan-tulisan yang informasinya bersumber dari koran dan majalah.
7. Apa maksud penulis menulis wacana tersebut?
8. Siapa kelompok pembaca yang dituju?
9. Apakah tujuan dalam wacana tulis ini tertera secara jelas/eksplisit?
10. Dapatkah informasi tersebut diaplikasikan pada kehidupan nyata?
11. Atas dasar apa sumber belajar ini dapat dipercaya?
12. Apakah sajian informasi yang ada tertulis secara jelas, runtut dan berkesinambungan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

BAHAN BELAJAR MANDIRI GENERIK PTK

Perlu tidaknya penelitian tindakan kelas dilakukan ditentukan oleh ada tidaknya masalah pembelajaran yang ditemukan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun hampir dapat dipastikan bahwa tidak akan pernah ditemukan kelas dengan pembelajaran yang sempurna dari semua aspek terkait, seperti kurikulum, materi ajar, strategi, sarana/media, dan sebagainya. Oleh karena itu, langkah pertama yang dapat dilakukan guru dalam PTK adalah menemukan atau mengidentifikasi masalah. Untuk dapat mengidentifikasi masalah guru peserta harus mengumpulkan hasil observasi pembelajaran atau mengingat kembali berbagai persoalan yang pernah muncul atau dialami guru selama menjalankan tugas pengajaran.


Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini disiapkan untuk para pemandu kegiatan KKG/MGMP dalam Program BERMUTU. Sebagaimana dijelaskan pada BBM Generik 1, bahwa PTK yang dilakukan dalam Program BERMUTU dimaksudkan sebagai sarana bagi guru peserta untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelasnya, dan bukan dimaksudkan sebagai sebuah penelitian untuk para ahli pendidikan. Artinya, PTK lebih diterapkan sebagai prosedur praktis dalam memperbaiki pembelajaran secara terus-menerus, yang diharapkan dapat dilakukan oleh berbagai kalangan, bahkan oleh guru peserta di daerah yang terpencil dengan segala keterbatasannya. Oleh sebab itu, setiap penjelasan tentang teknik pelaksanaan tahapan PTK disusun secara sederhana dan praktis.
Kedudukan dan Pentingnya Topik Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari PTK atau merupakan bagian dari tahap perencanaan (plan). Perlu-tidaknya PTK dilakukan ditentukan oleh ada- tidaknya masalah pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, para guru peserta harus dapat menemukan masalah melalui latihan dengan teknik-teknik sederhana dalam mengidentifikasi masalah pembelajaran.
Ruang Lingkup Kegiatan
Materi identifikasi masalah dalam pembelajaran akan disajikan dalam satu kali pertemuan KKG/MGMP (setara dengan 4 x 50 menit). Maksud dari penyajian secara generik adalah untuk mulai mengenalkan tahapan PTK sekali gus peserta berlatih untuk melakukannya secara praktis dan mudah dalam mengidentifikasi masalah.
Ruang lingkup kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan 2 ini meliputi:
a. Penjelasan dan diskusi tentang: cara-cara mengidentifikasi masalah pembelajaran, pemilihan masalah yang akan di PTK-kan, menganalisis masalah pembelajaran tersebut, serta perumusan kalimat rumusan masalah.
b. Berlatih mengidentifikasi masalah, memilih salah satu masalah yang akan di PTK-kan, menganalisis masalah tersebut, serta merumuskannya dalam bentuk kalimat rumusan masalah.
c. Melaksanakan diskusi kelas dari hasil kegiatan b.
d. Pada akhir kegiatan, setiap guru peserta menuliskan kembali identifikasi masalah, memilih masalah yang akan di PTK-kan, menganalisis masalah tersebut, dan menuliskan kalimat rumusan masalah.
e. Selain itu pada tahap ini akan dijelaskan dan dilatihkan kemampuan membaca atau menganalisis bacaan secara kritis untuk mengasah kepekaan guru peserta dalam menangkap isi bacaan/artikel ilmiah.
f. Pemberian tugas terstuktur dan tugas mandiri untuk setiap guru peserta.

Adakah guru yang tidak mempunyai masalah di kelas?
Rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan guru.

Apa itu masalah?
 Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah pembelajaran/pendidikan adalah harapan tentang kondisi pembelajaran yang berkualitas dengan mutu pembelajaran yang ada saat ini.
 Masalah adalah situasi yang tidak memuaskan/ganjalan pikiran dan perasaan yang mendorong peneliti untuk mencari solusi.
 Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang akan dicari jawabnya melalui penelitian.

Bagaimana cara dapat menemukan masalah dalam pembelajaran?
identifikasi masalah dapat dilakukan dengan cara merenungkan kembali atau melakukan refleksi setelah pembelajaran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

pembelajaran bericara

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS