bisnis internet
Powered by Blogger.
RSS

Pages

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Manipolasi USDEK Dan Liga Demokrasi
Empat hari setelah Dekrit Presiden 5 Juli, tepatnya pada tanggal 1 Juli 1959,Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan kabinet kerja dengan Soekarno sebagai Perdana Mentri dan Djuanda sebagai Mentri Utama . Guna menberi tekanan sifat nonpartai pemerintahan yang baru maka beberapa orang mentri menyatakan keluar dari partai.termasuk di antaranya Soebandrio dan PNI dan Leimena dari partai Kristen. Untuk melemahkan posisi Nasotion, Soekarno mencoba memasukannya menjadi anggota kabinet. Namun tekad Nasution yang kuat membuat soekarno tidak berhasil sepenuhnya. Meskipun kemudian dia mau menjadi mentri pertahanan dan keamanan, tapi merangkap sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Kepala Staf Angkatan lainnya juga menjadi anggota ex officion kabinet.

Pada bulan Juli 1959, Dewan Nasional di bubarkan. Tak lama setelah itu di bentuk Dewan Pertimbangan Agung ( DPA ) dan Dewan Perancang Nasional (DEPERNAS ) yang diKetuai oleh Muh. Yamin. Masyumi dan PSI tidak terwakili dalam kedua lembaga tersebut. Setelah itu Presiden Soekarno memerintahkan kepada para pejabat tinggi negara dan para pemimpin perusahaan negara tidak boleh menjadi anggota partai politik.

Dalam pidatonya pada HUT RI, 17 Agustus 1959, Presiden Soekarno menguraikan idilogi demokrasi terpimpin dan menyerukan di bangkitkannya kembali semangat revolusi, Keadilan sosial, dan retooling lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi negara demi revolusi yang berkeseimbangan (sering di sebut dengan istilah i temukannya lagi revolusi indonesia ). Pidatonya itu di namakan Manifesto Politik (Manipol). Pada awal tahun berikutnya manifol di tambah dengan kata USDEK yang berarti Undang-Undang Dasar ’45, Sosialisme Ala Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia.

(RAPBN) yang di ajukan presiden. Presiden kemudian mengesahkannya melalui dekrit dan di susul dengan membubarkan lembaga tersebut. Setelah itu dia membentuk DPR-gotong royong (DPR-GR), di mana masyumi dan PSI tidak terwakili di dalamnya, sementara PKI justru mendapatkan jatah sekitar 25% kursi ( dari 283 kursi ) dan lukman menjadi salah seorang wakil ketua.

Atas dorongan Hatta dan beberapa orang tokoh militer, masyumi, dan PSI serta beberapa sekutunya mengadakan rapat guna mendiskusikan langkah-langkah yang harus di ambil dalam menghadapi kebijakan presiden Soekarno yang di nilai semakin otoriter. Akhirnya pada tanggal 24 maret 1960 di bentuk sebuah organisasi, dan atas usul H.J.C. Princen di beri nama Liga Demokrasi.
Sejalan dengan maksud dan tujuan pendirian Liga, maka tanggal 21 Juni 1960, Liga Demokrasi mengeluarkan pernyataan yang isinya menentang komunisme. Pernyataan senada juga di sampaikan oleh wali gereja indonesia.

Meskipun demikian pihak pemerintah tetap curiga kepada Liga Demokrasi dan menuduh lembaga itu sebagai kelompok pengadu domba yang memcah belah bangsa indonesia. Presiden Soekarno menyelesaikan sikap tokoh-tokoh masyarakat yang anti PKI yang di sebut Komunisme Phobia ( komunistophobi/terlau takut kepada komunisme ), “ kontra revolasioner ” atau di singkat “ Kontrev “. Menurut Nasution. Pembubaran masyumi hanya menguntungkan PKI, PNI, dan NU yang nota bene semuanya jawa-sentris, sehinga aspirasi politik masyarakat luar jawa tidak terakomodir. Artinya persatuan nasional sejati tidak akan tercapai. Kondisi itu mendorong nasution beserta sekutunya mengambil sikap mendukung Liga Demokrasi. Akan tetapi kecaman keras Presiden Soekarno terhadap Liga demokrasi membuat nasution harus mengubah sikap. Kalau dia tetap mendukung Liga, berarti dia mengambil sikap Konfrontatip yang terbuka dengan Presiden Soekarno. ( komandan Garnizum ibukota ) menolak untuk melarang kegiatan Liga Demokrasi.
Setelah itu soekarno mengesahkan DPR-GR yang di susul dengan pembentukan Majlis Permusyawaratan Rakyat-sementara (MPRS) yang memiliki 616 anggota. Dalam MPRS, pemimpin PKI D.N. Aidit menjadi salah satu seorang ketuanya, sehingga PKI terdapat di sekitar lembaga pemerintahan kecuali di kabinet, sementara masyumi san PSI tidak terwakili di lembaga pemerintahan.

Deklarasi Ekonomi (Dekon )
Pada tanggal 28 maret 1963, di istana negara jakarta, presiden mengumumkan Deklarasi Ekonomi (Dekon) yang menjadi strategi dasar dari penanggulangan ekonomi nasional indonesia, dalam upaya menyehatkan ekonomi-keuangan. Untuk pelaksanaannya, di terbitkan 14 peraturan pemerintah pada tanggal 26 mai 1963. Deklarasi ekonomi itu kemudian di jadikan sebagai pedoman pelaksanaan manipol di bidang ekonomi. Dukungan kuat terhadap gagasan Presiden Soekarno itu datang dari PKI, D.N. Aidit selaku ketua CCPKI antara lain mengatakn : “ selanjutnya, pelaksanaan manipol di bidang ekonomi haruslah berpedoman pada Deklarasi ekonomi ( Dekom ) , yaitu strategi dasar dan kebijsanaan jangka pendek di bidang ekonomi ‘’
Menurut Widjo Nitisastro, secara teori dekon masih mengandung unsur-unsur yang baik, antara lain dekonsentrasi manajemen, gotong royongan antara pemerinitah dan rakyat dalam menanggulangi kemerosotan ekonomi, serta kewajiban pemerintah untuk menggerakan potensi dan daya kreasi rakyat.
Meskipun sejak Dekrit bulan juli 1959 ekonomi indonesia tidak sempat membaik, pemerintah dan soekarno justru mengadakan beberapa pesta olah raga tingkat internasional di indonesia, yaitu : Asian Games IV di selenggarakan tahun 1962 dan Games of The Emerging forces (Ganefo ) di selenggarakan tahun 1963. Melihat kondisi ekonomi indonesia waktu itu, banyak negara yang meragukan kemampuan indonesia, sehingga surat kabar singapura ,The Straits Times menurunkan sebuah artikel yang isinya antara lain : “ lonceng kematian asian games telah berbunyi di jakarta “.Ejekan itu memacu bangsa indonesia untuk menciptakan prestasi yang lebih hebat dari pesta olah raga sebelum di Tokyo. Oleh karena itu semboyan yang di cantumkan dalam logo asian games ke 4 di jakarta adalah “ Ever onward, no retrat “ . Namun sebagai buntut dari Asian games IV. Indonesia di skor Internasional Olimpic Comittee ( IOC ), karena pemerintah indonesia telah menolak memberikan visi kepada atlet israel dan taiwan yang hendak mengikuti Asian Games IV.
Selan itu, indonesia salah satu penggagasan dari Komferesi Asia Afrika, pada awal dekade 1960-an, kembali tampil sebagai salah satu penggagas di adakannya Komfrensi tingkat tinggi ( KTT ) Non Blok. Prinsip-prinsip yang di anut oleh Gerakan Non Blok adalah hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara lainnya tampa memperhatikan perbedaan sistem sosial-politik yang ada, senan tiasa memberikan dukungan terhadap gerakan-gerakan pembebasan nasional untuk tercapainya kemerdekaan mereka.
KTT Non Blok pertama kali di selenggarakan pada tanggal 16 september 1961 di beograd, yugoslafia. Para penggagasnya para presiden Soekarno dari indonesia adalah perdana mentri Padit Jawaharlal Nehru ( india ), Presiden Josep Broz tito ( Yugoslavia ), Presiden Gamar Abdul Nasser.( Mesir ), Sakou Tour (Guenea), dan Perdana Mentri Kwame Nkrumah (Ghana )
B.Rivalitas : Presiden Soekarno, TNI-AD, dan Polit Birodi PKI
Guna di periksa oleh tentara. Sementara itu di 3 daerah, yaitu di Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, dalam bulan Agustus para panglima setempat sebagai penguasa darurat perang telah melarang PKI dan menahan kaum Komunis setempat. Peristiwa itu di kenal sebagai “ Peristiwa Tiga Selatan “.
I.Masalah Irian Barat dan Penyelesaian Pemberontakan

Peluang PKI untuk lebih dekat dengan Presiden Soekarno pun akhirnya datang, sejalan dengan semakin radikalnya politik luar negri Indonesia, terutama berkaitan dengan perjuangan merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda. Salah satu yang di tempuh Belanda adalah dengan mendirikan sebuah negara merdeka, yang di dukung oleh bebrapa tokoh setempat. Negara yang di rancangnya itu di kenal dengan nama Papua Merdeka. Tak selama itu, Presiden mengumumkan penggantian pimpinan pada Front Nasional ( di bentuk oleh DPA setahun sebelumnya sebagai tandingan Front Pembebasan Irian Barat bentukan TNI-AD ). Aidit dan Nyoto duduk sebagai anggota dalam lembaga itu.

Kesempatan PKI semakin terbuka ketika pihak Militer membutuhkan peralatan miiter guna melancarkan serangannya ke Irian Barat. Oleh karena itu akhirnya Indonesia berpaling kepada Uni soviet, yang pada waktu itu sedang berusaha meningkatkan pengaruhnya di Indonesia untuk merugikan Amerika Serikat dan RRC. Pada bulan januari 1960 Perdana Mentri Uni Soviet Nikita sergeyvich krushchev berkunjung ke Jakarta dan memberikan kredit sebesar 250 juta dolar AS kepada Indonesia.

Pada bulan Februari-April 1961 bebrapa gerombolan Permesta menyerah di Sulawesi Utara. Tak lama kemudian Saprudin Prawira Negara memerintahkan supaya pasukan-pasukannya menyerah dan antara bulan juni dan oktober 1961 printah itu d taati. Simbolon, Zulkifli Lubis, Vence Samual, Natsir dan Saprudin sendiri di kebalikan ke jakarta sedangkan Sumitro sedang ada di luar negri dan menetap di sana hingga tahun 1967. Di samping itu banyak pula pemberontak Aceh, Darul Islam di Jawa Barat, dan Kahar sendiri tetap berada di bukit-bukit Sulawesi Selatan dan semakin terjepit oleh Oprasi pasukan Kujang, Siliwangi sampai tewas pada Bulan Februari 1965. Sampai akhir Oktober 1961.sekitar 100,000 pemberontak menyerahkan diri.

Soekarno mendesak agar para pemimpin pemberontak tersebut di beri perlakuan keras, namun ihak militer hanya mengenakan tahannan kota yang longgar terhadap Saprudin dan para pemimpin lainnya, serta tidak mengajukan tuntutan terhadap mereka. Soekarno terus mengecam perlakuan lembut pihak militer terhadap pemimpin PRRI. Akhirnya pihak militer terpaksa menjebloskan para pimpinan PRRI kepenjara setelah terjadi lagi upaya pembunuhan terhadap Presien Soekarno pada bulan Januarai 1962.

Pada akhirnya 1961, TNI-AD melancarkan oprasi militer terhadap DI dengan strategi anti Grilya yang di kenal oleh masyarakat Jawa Barat sebagai oprasi pagar betis. Taktik dan strategi itu terbukti berhasil menjepit kedudukan DI pada bulan April 1962, Karto Suirdjo, sang Imam, berhasil di lukai, yang sekaligus menggoyahkan keyakinan para pengikutnya bahwa diri sang imam kebal senjata. Pada bulan Juni, iya dan beberapa pengikutnya berhasil di tangkap. Karto Suirdjo sendiri kemudian di adili dengan teduhan memberontak serta ber upaya membunuh Presiden Soekarno. Pada bulan September ia di jatuhi hukuman mati.

II. Tri Komando Rakyat (Trikora )

Seperti telah di uraikan sebelumnya upaya untuk membebaskan kembali atau merebut kembali Irian Barat dari cengkraman penjajah Belanda sudah lama di lakukan. Pada tingkat yang Konfrontatip ini, uapya pembebasan Irian Barat di lakukan antara lain melalui forum PBB. Upaya melalui forum Internasional ini pun pada dasarnya sudah di tempuh pihak RI sejak tahun 1954. Pada tanggal 23 November 1954, Indonesia mengajukan resolusi masalah Irian Barat kepada panitia Politik PBB. Yang isi pokoknya antara lain sebagai berikut.
a.Irian Barat merupakan bagian intregal Revublik Indonesia
b.Sesuai dengan uraian Dr. Van Royen di Dewan Keamanan PBB tahun 1948, bahwa Indonesia paling tidak terdiri atas 17 golongan etnik dan linguisrik dengan ikatan persatuan Nasinalisme dan persatuan bahasa.
c.Kekuasaan Belanda di Irian Barat masih juga seperti pada masa-masa lalu tidak banyak berbuat banyak untuk kemajuan – kemajuan ekonomi dan sosisal.
d.KMB adalah suatu kompromi sementara dalam hal penundaan masalah kedaulatan.
Dalam menanggapi resolusi yang di ajukan pihak Indonesia, Belanda mengajukan pula satu resolusi tandingan yang sekaligus menunjukan keenggenan Belanda untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Resolusinya yang terdiri dari lima pasal, antara lain sebagai berikut.
a. Belanda tidak menyetujui Interpretasi Indonesia tentang penyerahan kedaulatan dalam KMB
b.Berbagai Konvrensi yang di adakan sejak tahun 1949 selalu gagal, berhubung ketidak sedian Indonesia untuk berkompromi
c.Belanda merasa berkewajiban memerintah West Nieuw Guinea berdasarkan piagam PBB tentang pemerintah perwalian.
d.Dalam persoalan west nieuw Guinea pemerintah Belanda berulang kali mengatakan, bahwa di butuhkan waktu secukupnya untuk dapat memberikan kesempatan kepada rekyat dalam penentuan hari depannya.

III. Konfrontasi Terhadap Malaysia

Pada tanggal 26 mei 1963 pemerintah mengumumkan pengurangan-pengurangan secara derastis terhadap anggaran belanja, termasuk anggaran militer. Pada tanggal 3 mei 1964, di Jakarta Presiden / Pangsar Revolusi Soekarno mengumandangkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora), yang isinya adalah sebagai berikut.
1.Perkuat ketahanan Revolusi Indonesia
2.Bantu perjuangan revolusioner dari rakyat-rakyat Malaya, Singapura, Serwak, Brunai, dan Sabah umtuk membubarkan negara boneka Malaysia.

IV.PKI Unjuk Kekuatan
Pada Bulan September 1964, sejumlah wartawan anti PKI ysng di pimpin oleh Adam Malik membentuk Badan Pendukung Soekarnoisme ( BPS ). Pada tanggal 16 oktober 1964, RRC meledakan nuklirnya yang ertama kali, yang bertepatan dengan jatuhnya Khrushchev dari puncak kekuasaannya di Uni Soviet. Persekutuan Indonesia – RRC di resmikan pada bulan Januari tak lama setelah Indonesia pada 31 Desember 1964 menyatakan keliar dari PBB sebagai bentuk protes terhadap Malaysia yang terpilih sebagai anggota Dewan Keamanan PBB.

Pada bulan april 1965, Zhou Enlai selaku pribadi datang dan mendesak Presiden Soekarno untuk segera membentuk “ angkatan kelima “. Pada bulan mei 1965, Presiden Soekarno semakin mmencurigai TNI-AD karena terbogkarnya sebuah Telegram yang di kirim dari London oleh Duta Besar Inggris di Jakarta, yang di sebut “ dokumen Gilchrist “. Dan kemudian muncul pula isu Dewan Jendral , yaitu satu Dewan yang di dominasi para jendral yang di isukan akan melakukan kudeta. Dala pidato kenegaraan dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1965, Soekarno mengumumkan poros Jakarta-Phnompenh-Hanoi-Beijing-Pyongyang yang anti imperialis, dan menyatakan pula bahawa rakyat akan di persenjatai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nasib Guru Sukwan

Ada banyak istilah panggilan guru saat ini. Selain 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa', 'Oemar Bakri', mereka di panggil sesuai dengan status guru mengajar. Misalnya; ada guru sukarelawan (Guru Sukwan), Guru Bantu, Guru Honorer/Guru Honor/Guru Honorer Murni, Guru Wiyata Bhakti, dan masih banyak lagi sebutan-sebutan lain terutama di daerah.

Sejak UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas) sebutan untuk guru hanya di bagi kepada 2 kategori, yakni; Guru PNS dan Guru Non PNS. Istilah ini dimaksudkan agar imej antara guru PNS dengan Non PNS sejajar dimata hukum. Artinya setiap pendidik (baca:guru) baik yang diangkat menjadi PNS atau Guru Non PNS (swasta) akan diberikan penghargaan dan kesejahteraan sesuai dengan profesionalismenya.

Sejalan dengan UU Sisdiknas, Pemerintah melahirkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS (termasuk untuk Guru). Namun dalam PP itu tetap menyebutkan istilah Honorer, Guru Bantu, Guru Wiyata Bhakti dan Guru Sukwan. Sejak PP itu diterapkan, secara maraton Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengangkat guru honorer menjadi CPNS, namun dengan persyaratan tertentu, lewat verifikasi sesuai amanat PP.

Pada tahun 2007, Pemerintah Kembali menurunkan PP Nomor 43 Tahun 2007 yang menegaskan dan menekankan kembali pengangkatan Guru Honorer Menjadi CPNS.

Dari Data yang diverifikasi Departemen Pendidikan Nasional hingga akhir tahun 2008, Guru Honorer (Depdiknas mengistilahkan Guru Bantu) yang menjadi tanggung jawabnya hanya tinggal 13.908 orang. Sekalipun data yang sebenarnya melebihi data itu, yakni sekitar 20.684 guru. Depdiknas menjanjikan pada akhir 2009 ini semua Guru Bantu yang berjumlah 13.908 orang tersebut akan diangkat menjadi CPNS. Hal ini sesuai amanat PP 48/2003 jo PP 43/2007.

Di Departemen Agama (Depag) jumlah guru honorer masih terdapat sekitar 501.831 guru. Namun yang masuk dan lulus syarat database BKN dan diangkat menjadi CPNS hanya sebesar 43.122 guru. Depdiknas juga berjanji akan menuntaskan pengangkatan Guru Honorer yang menjadi binaannya hingga akhir 2009.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Msih Ibu

Masih Lagi Ibu
Pada kala aku mengenang ibu
masih terasa eratnya pelukanmu
panas air mata membasahi pipi
tempatmu masih terpahat di hati
pasir berpindah pantai masih di situ
waktu berubah kasihku masih padamu.

Kesudahan hidup kematian yang pasti
pemergian yang kutangisi hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa
ada tugas belum selesai
ada hajat belum tertunai
ada budi belum dibalas
bagai hutang yang belum dilunasi
terlalu banyak yang kuterima
terlalu sedikit yang sempat kuberi
kesalku kemewahan ini tak dapat dibagi.
Nostalgia bersamamu kubiarkan segar
suka duka ingin kulalui bersama
kau cemas membalut lukaku di lutut
terseliuh kaki kau yang mengurut
rajukku sekejap pandai kaumemujuk
kasihmu menemaniku pada saatku dicabar
memilih antara antah dan beras
antara berlian dan kaca
zamrud mutiara di telapak tangan
masih ibu permata hatiku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS